Minggu, 27 Maret 2011

Ilmu Sosial Budaya Dasar 6, 7 & 8


6
Manusia, Keragaman, dan
Kesederajatan
A. MAKNA KERAGAMAN, DAN KESEDERAJATAN

1. Makna Keragaman
Keragaman yang dimaksud di sini adalah suatu kondisi dalam masyarakat di mana terdapat pebedaan-perbedaan dalam berbagai bidang, terutama suku bangsa dan ras, agama dan keyakinan, ideology, adat kesopanan, serta situasi ekonomi.

2. Makna Kesederajatan
Kesederajatan adalah suatu kondisi di mana dalam pebedaan dan keragaman yang ada manusia tetap memiliki satu kedudukan yang sama dan satu tingkatan hierarki.

B. UNSUR-UNSUR KERAGAMAN DALAM MASYARAKAT INDONESIA

1. Suku Bangsa dan Ras
Perbedaan ras muncul karena adanya pengelompokan besar manusia yang memiliki cirri-ciri biologis lahiriah yang sama. Di, Indonesia bagian barat Sumatra termasuk ras Mongoloid Melayu Muda (Deutero Malayan Mongoloid). Kecuali Batak dan Toraja yang termasuk Mongoloid Melayu Tua (Proto Malayan Mongoloid). Austroloid, kelompok terbesar adalah golongan Chia Astratic Mongoloid.

2. Agama dan keyakinan
Agama mengandung arti ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi manusia. ikatan yang dimaksud berasal dari suatu kekuatan yang lebih tinggi dari manusia sebagai kekuatan gaib yang tak dapat ditangkap dengan panca indra, namun mempunyai pengaruh yang besar sekali terhadap kehidupan manusia sehari-hari (Harun Nasution:10).
Menurut Robert H. Thouless, fakta menunjukkan bahwa agama pada Tuhan atau dewa-dewa sebagai ukuran yang menentukan yang tak boleh diabaikan (psikologi Agama: 14)

Dalam praktiknya fungsi agama dalam masyarakat anatara lain adalah:
  1. Berfungsi edukatif
  2. Berfungsi penyelamat
  3. Berfungsi sebagai perdamaian
  4. Berfungsi sebagai social control
  5. Berfungsi sebagai pemupuk rasa solidaritas
  6. Berfungsi transformative
  7. Berfungsi kreatif
  8. Berfungsi submilatif
3. Ideologi dan Politik
Ideologi ialah suatu istilah umum bagi sebuah gagasan yang berpengaruh kuat terhadap tingkah laku dalam situasi khusus karena merupakan kaitan antara tindakan dan kepercayaan yang fundamental. Ideologi membantu untuk lebih memperkuat landasan moral bagi sebuah tindakan. Indonesia hanya mengakui satu ideology, yaitu Pancasila yang benar-benar mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia.

4. Tata Krama
Tata karma ialah segala tindakan, perilaku, adat istiadat, tegur sapa, ucap dan cakap sesuai kaidah atau norma tertentu. Tata krama dibentuk dan dikembangkan oleh masyarakat dan terdiri dari aturan-aturan yang kalau dipatuhi diharapkan akan tercipta interaksi social yang tertib dan efektif di dalam masyarakat yang bersangkutan.

5. Kesenjangan Ekonomi
Bagi sebagian Negara berkembang, perekonomian akan menjadi salah satu perhatian yang terus ditingkatkan.

6. Kesenjangan Sosial
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakata yang majemuk dengan bermacam tingkat, pangkat, dan starata social yang hierarkis.

C. PENGARUH KERAGAMAN TERHADAP KEHIDUPAN BERAGAMA, BERMASYARAKAT, BERNEGARA, DAN KEHIDUPAN GLOBAL

Berdirinya negara Indonesia dilatarbelakangi oleh masyarakat yang demikian majemuk, baik secara etnis, geografis, cultural, maupun religius. Masalah suku bangsa dan, kesatuan-kesatuan nasional di Indonesia telah menunjukkan kepada kita bahwa suatu Negara yang multietnik memerlukan suatu kebudayaan nasional dan solidaritas nasional di antara warganya.
Manusia secara kodrat diciptakan sebagai makhluk yang mengusung nilai harmoni. Perbedaan yang mewujud baik secara fisik maupun mental, seharusnya dijadikan sebagai sebuah potensi untuk menciptakan sebuah kehidupan yang menjunjung tinggi potensi.

Sifat dasar yang dimiliki oleh masyarakat majemuk sebagaimana dijelaskan oleh Van De Berghe:
a. Terjadinya segmentasi
b. Memiliki struktural
c. Kurang mengembangkan konsensus
d. Integrasi sosial tumbuh di atas paksaan
e. Seringkali terjadi konflik
f. Adanya dominasi politik
Realitas diatas harus diakui dengan sikap terbuka, logis, dan dewasa karena dengannya, kemajemukan yang ada dapat dipertumpul. Jika keterbukaan dan kedewasaan sikap dikesampingkan, besar kemungkinan tercipta masalah-masalah yang menggoyahkan persatuan dan kesatuan bangsa. Seperti:
1. Disharmonisasi
2. Perilaku diskriminatif
3. Ekslusivisme, resialis, besumer dari superioritas
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperkecil masalah yang diakibatkan oleh pengaruh negative dari keragaman, yaitu:
1. Semangat religius
2. Semangat nasionalisme
3. Semangat pluralisme
4. Semangat humanisme
5. Dialog
6. Membangun suatu pola komunikasi
Keterbukaan, kedewasaan sikap, pemikiran global yang bersikap inklusif, serta kesadaran kebersamaan dalam mengarungi sejarah, merupakan modal yang sangat menentukan bagi terwujudnya sebuah bangsa yang Bhineka Tunggal Ika. Menyatu dalam keragaman, dan beragam dalam kesatuan. Segala bentuk kesenjangan didekatkan, segala keanekaragaman dipandang sebagai kekayaan bangsa, milik bersama. Perlu dikembangkan dalam pola piker masyarakat untuk menuju Indonesia Raya merdeka.

D. PROBLEMATIKA DISKRIMINASI
Diskriminasi adalah setiap tindakan yang melakukan perbedaan terhadap seseorang atau sekelompok orang berdasarkan ras, agama, suku, entis, kelompok, golongan, status, dan kelas sosial-ekonomi, jenis kelamin, kondisi fisik tubuh, usia, orientasi seksual, pandangan ideologi dan politik, serta batas negara, dan kebangsaan seseorang.
Sifat dari HAM adalah universal dan tanpa pengecualian, tidak dapat dipisahkan, dan saling tergantung. Pasal 281 Ayat (2) UUD NKRI 1945 telah mengesahkan bahwa:”Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu.” Sementara itu Pasal 3 UU No. 30 Tahun 1999 tentang HAM telah menegaskan bahwa”…setiap orang dilahirkan bebas dengan harkat dan martabat yang sama dan sederajat…” Ketentuan tersebut merupakan landasan hokum yang mendasari prinsip non-diskriminasi di Indonesia.
Dalam demokrasi, diskriminasi seharusnya telah ditiadakan dengan adanya kesetaraan dalam bidang hukum, kesederajatan dalam perlakuan adalah satu wujud ideal dalam kehidupan negara yang demokratis. Diskriminasi tidak terjadi begitu saja, akan tetapi karena adanya beberapa faktor penyebab antara lain adalah:
1. Persaingan yang semakin ketat dalam berbagai bidang kehidupan, terutama ekonomi.
2. Tekanan dan intimidasi biasanya kelompok yang mayoritas terhadap minoritas yang lebih lemah.
3. Ketidakberdayaan golongan minoritas/lemah.
Problematika lainnya yang timbul dan harus diwaspadai adalah adanya disintegrasi bangsa. Adanya enam faktor utama yang secara gradual bias menjadi penyebab utama disitegrasi bangsa itu:
1. Kegagalan kepemimpinan
2. Krisis ekonomi yang akut dan berlangsung lama
3. Krisis politik
4. Krisis sosial
5. Demoralisasi tentara dan polisi
6. Intervensi asing
Salah satu hal yang dapat dijadikan solusi adalah bhineka Tunggal Ika yang merupakan ungkapan yang menggambarkan masyarakat Indonesia yang “majemuk” atau “heterogen”. Masyarakat Indonesia terwujud sebagai hasil interaksi sosial dari berbagai ras, suku, dan agama dengan beraneka ragam latar belakang kebudayaan, sejarah, sehingga memiliki tujuan yang sama yang disebut Kebudayaan Nasional.

1. Manusia Beradap dalam Keragaman
Peradaban adalah salah satu perwujudan kebudayaan yang bernilai tinggi, indah, dan harmonis yang mencerminkan tingkat kebudayaan masyarakat yang bersangkutan, misalnya, adab, sopan santun, budi pekerti, budi bahasa, seni dan sebagainya.
Realitas keragaman budaya bangsa ini tentu membawa konsekuensi munculnya persoalan gesekan antarbudaya, yang mempengaruhi dinamika kehidupan masyarakat, oleh karena itu manusia yang beradab harus bersikap terbuka dalam melihat semua perbedaan dalam keragaman yang ada.

Faktor-faktor Terjadinya Perubahan Sosial-Budaya
Faktor-faktor pendorong yang meneyebabkan terjadinya perubahan sosial ada dua macam:

Faktor yang Berasal dari Luar Masyarakat.
1. Akulturasi. Akulturasi atau cultural contact berarti suatu kebudayaan tertentu yang dihadapkan dengan unsur-unsur kebudayaan asing yang sedemikian rupasehingga lambat laun unsur-unsur kebudayaan asing tersebut melebur atau menyatu ke dalam kebudayaan sendiri, tetapi tidak menyebabkan hilangnya kepribadian.
2. Difusi. Difusi adalah penyebaran unsur-unsur dari kebudayaan suatu tempat ke tempat lain, sedikit demi sedikit, hal ini berlangsung berkaitan dengan terjadinya perpindahan atau penyebaran manusia dari satu ke tempat lain.
3. Penetrasi. Penetrasi ialah masuknya unsur-unsur kebudayaan asing secara paksa, sehingga merusak kebudayaan bangsa yang didatangi penetrasi tersebut, dinamakan penetration violent, misalnya ketika bangsa Spanyol dan Portugis dating ke Amerika Latin sehingga kebudayaan Maya dan Inka menjadi musnah. Selain itu masih ada jenis penetrasi lain, yaitu masuknya unsur kebudayaan asing dengan tidak sengaja dan tanpa paksaan dalam kebudayaan setempat sehingga saling memengaruhi, penetrasi semacam ini disebut Penetration Pasifique, seperti masuknya agama dan kebudayaan Hindu, Budha, Islam ke dalam kebudayaan Indonesia.
4. Invasi ialah masuknya unsur-unsur kebudayaan asing ke dalam kebudayaan setempat dengan peperangan (penaklukan) bangsa asing terhadap bangsa lain, penaklukan itu pada umumnya dilanjutkan dengan penjajahan, selama masa penjajahan itulah terjadi pemaksaan masuknya unsur-unsur asing ke dalam kebudayaan bangsa-bangsa.
5. Asimilasi adalah kebalikan dari penetrasi, yaitu proses penyesuaian seseorang atau kelompok orang asing terhadap kebudayaan setempat.
6. Hibridisasi adalah perubahan kebudayaan yang disebabkan oleh perkawinan campuran antara orang asing dengan penduduk setempat. Hibridisasi umumnya bersifat individu, walaupun tidak menutup kemungkinan perubahan akibat perkawinan campuran meluas hingga ke lingkungan masyarakat sekelilingnya, akibat hibridisasi ialah munculnya kebudayaan baru, yaitu setengah kebudayaan asing dan setengah kebudayaan setempat.
7. Milenarisasi merupakan salah satu bentuk gerakan kebangkitan, yang berusaha mengangkat golongan masyarakat bawah yang tertindas dan telah lama menderita dalam kedudukan sosial yang rendah dan memiliki ideologi subkultural yang baru.

Perubahan yang Terjadi karena Pengaruh dari Dalam
1. Sistem pendidikan yang maju.
· Inovasi adalah pembauran kebudayaan unsur teknologi dan ekonomi dari kebudayaan
· Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan yang baru, baik berupa alat walaupun ide baru yang diciptakan oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu masyarakat.
· Namun, ada pula pendapat lain menyatakan bahwa discovery adalah penemuan sesuatu yang sebelumnya telah ada
· Invention adalah pendapatan atau perolehan hal-hal baru yang dilakukan melalui usaha yang sungguh-sungguh walaupun melalui trial an error
· Enkulturasi atau pembudayaan ialah suatu proses manusia mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya dengan sistem norma (meliputi norma susila, adat, hukum, dan agama) yang hidup dalam masyarakat.
2. Menghargai hasil karya orang lain.
3. Adanya keterbukaan di dalam masyarakat.
4. Adanya toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang (deviation).
5. Penduduk yang heterogen.

7
Manusia, Sains,
Teknologi, dan Seni

A. PENGERTIAN

1. Sains
     
Tidak semua ilmu itu boleh di anggap sains. Yang dimaksud ilmu sains adalah: Ilmu yang dapat diuji (hasil dari pengamatan sesungguhnya) kebenarannya dan dikembangkan secara bersistem dengan kaidah-kaidah tertentu berdasarkan kebenaran atau kenyataan semata sehingga pengetahuan yang dipedomani tersebut boleh dipercayai, melalui eksperimen secara teori.
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, sains adalah :

“ Ilmu yang teratur (sistematik) yang dapat di uji atau di buktikan kebenarannya, berdasarkan atau kenyataan semata (misal: fisika,kimia,biologi)”

2. Konsep Teknologi
Istilah teknologi berasal dari kata techne dan logia. Kata Yunani kuno techne berarti seni kerajinan. Dari techne kemudian lahirlah perkataan technikos yang berarti seseorang yang memiliki ketrampilan tertentu.
Perluasan berarti berjalan terus sehingga sampai pertengahan abad ini muncul perumusan teknologi sebagai sarana atau aktivitas yang dengannya manusia berusaha mengubah atau menangani lingkungannya.
Adapun tiga macam teknologi yang sering dikemukakan oleh para ahli, yaitu :

a. Teknologi Modern
Jenis teknologi modern ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
Ø Padat modal
Ø Mekanis elektris
Ø Menggunakan bahan impor
Ø Berdasarkan penelitian mutakhir dan lain-lain.

b. Teknologi Madya
Jenis teknologi madya ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
Ø Padat karya
Ø Dapat dikerjakan oleh ketrampilan setempat
Ø Menggunakan alat setempat
Ø Berdasarkan alat penelitian

c. Teknologi Tradisional
Teknologi ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
Ø Bersifat padat karya ( banyak menyerap tenaga kerja )
Ø Menggunakan ketrampilan setempat
Ø Menggunakan alat setempat
Ø Menggunakan bahan setempat
Ø Berdasarkan kebiasaan atau pengamatan 

Teknologi adalah segenap ketrampilan manusia menggunakan sumber-sumber daya alam untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya dalam kehidupan. Secara lebih umum dapatlah bahwa teknologi merupakan suatu system penggunaan berbagai sarana yang tersedia untuk mencapai tujuan-tujuan praktis yang ditentukan.



B. MAKNA SAINS, TEKNOLOGI, DAN SENI BAGI MANUSIA
1. Perkembangan Teknologi
Adanya perkembangan ilmu pengetahuan alam dan teknologi menimbulkan cabang ilmu pengetahuan baru antara lain: teknik modern, teknologi hutan, teknologi gedung (metalurgi), teknologi transportasi, dan lain-lain.
Kemudahan itu didapatkan antara lain dengan penerapan perkembangan ilmu pengetahuan alam dan teknologi. Misalnya antara lain:
1. Dengan teknik modern, dari teknik mengendalikan aliran air sungai, petani mendapatkan kemudahan dalam memperoleh air. Bendungan dapat dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik. Alat rumah tangga elektronik mempermudah para pendidik dalam melaksanakan tugasnya.
2. Dengan teknik modern dapat dibuat bermacam-macam media pendidikan, seperti OHP, slide, film setrip, TV, dan lain-lain. Yang dapat mempermudah para pendidik dalam melaksakan tugasnya.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan:
1. Tersedianya sarana dan prasarana penunjang kegiatan ilmiah.
2. Meningkatkannya kemakmuran materi dan kesehatan masyarakatnya.
2. IPTEK dan Nilai
Teknologi dapat membawa bencana, pembawa polusi atau pencemaran dan mengakibatkan terjadinya pengangguran. Sebalaiknya juga telah terbukti bahwa mereka yang dapat memanfaatkannya, teknologi tersebut dapat menolong mereka dalam meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
Teknologi mempunyai dua komponen utama, yaitu:
Ø Hardware Aspect, meliputi peralatan yang memberikan bentuk pola teknologi sebagai objek fisikal atau material.
Ø Software Aspect, meliputi sumber informasi yang memberikan penjelasan mengenai hal-hal peralatan fisik atau material tersebut.
Dengan ilmu dan teknologi tumbuhlah berbagai industry yang hasilnya dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang, antara lain :
1. Dalam bidang pertanian, peternakan, dan perikanan antara lain :
· Traktor, alat pemotong dan penanam, alat pengolah hasil pertanian, dan alat penyemprot hama.
· Pupuk buatan pestisida
· Bibit unggul seperti jenis padi VUTW (varietas unggul tahan wereng), kepala hibrida, ayam ras, ayam bloiler, sapi perah.
· Buah-buahan yang besar serta tidak berbiji.
· Teknologi pengolahan pescapanen
2. Dalam bidang kedokteran dan kesehatan antara lain :Alat-alat operasi mutakhir, bermacam-macam obat, penggunaan benda radioaktif untuk pengobatan dan mendiagnosis berbagai penyakit.
3. Dalam bidang telekomunikasi antara lain : televisi, radio, dan telepon
4. Dalam bidang pertahanan dan keamanan antara lain: Alat atau persenjataan yang sangat canggih
C. DAMPAK PENYALAHGUNAAN IPTEK BAGI KEHIDUPAN
Dampak-dampak negatif yang disebabkan oleh kemajuan teknologi tersebut diantaranya :
1. Nuklir
Meledaknya bom di Hirosima dan Nagasaki mengakhiri Perang Dunia II. Radiasi akibat senjata nuklir masih dapat dirasakan sampai sekarang. Penyebabnya adalah debu-debu radioaktif yang berasal dari bom nuklir serta reaktor-reaktor atom. Menyebabkan terjadinya mutasi gen yang berakibat kanker.
2. Polusi
Polutan dapat merusak lingkungan di sebabkan oleh:
Ø Kegiatan-kegiatan industry, dalam bentuk limbah, zat-zat buangan berbahaya seperti logam-logam berat, zat radioaktif, air buangan panas, juga dalam bentuk kepulan asap, kebisingan suara.
Ø Kegiatan pertambangan, berupa terjadinya kerusakan instalasi, kebocoran, pencemaran buangan-buangan penambangan, pencemaran udara, dan rusaknya lahan-lahan akibat pertambangan.
Ø Kegiatan transportasi, berupa kepulan asap, naiknya suhu udara kota, kebisingan dari kendaraan bermotor, tumpahan-tumpahan bahan bakar kendaraan bermotor terutama minyak bumi dari kapal tanker.
Ø Kegiatan pertanian, terutama akibat dari residu pemakaian zat-zat kimia yang membrantas hama seperti insektisida, pestisida, herbisida, demikian pula dengan pupuk organik.
Suatu zat dikatakan polutan bila :
Ø Kadarnya melebihi batas normal
Ø Berada pada tempat yang tidak semestinya
Ø Berada pada waktu yang tidak tepat
Sifat-sifat polutan antara lain :
Ø Merusak untuk sementara,dan setelah bereaksi dengan zat lingkungannya tidak merusak lagi
Ø Merusak setelah jangka waktu tertentu
Bencana polusi dapat dibagi menjadi 4:
Ø Yang langsung menggangu kesehatan manusia
Ø Efek tak langsung pada manusia, misalnya efek korosif dari polusi udara atas gedung-gedung
Ø Efek langsung yang mengancam kualitas kehidupan manusia, seperti onggokan pupuk kandang dan selokan mampet.
Ø Efek tak langsung terhadap masyarakat, misalnya, usaha pertambangan minyak bumi di wilayah lepas pantai, penebangan hutan yang berlebihan.
Pencemaran lingkungan dapat berupa :
1. Pencemaran air tanah
2. Pencemaran udara
3. Pencemaran suara
4. Pencemaran benda-benda radioktif.
a. Pencemaran Air dan Tanah
Ø Zat kimia seperti lembah industry, pupuk buatan, dan detergen, dapat berakibat buruk terhadap tanaman dan tumbuh serta organism lainnya.
Ø Sampah plastik tidak dapt hancur, sehingga menurunkan porositas tanah.
Ø Zat-zat limbah industry.
Ø Berbagai sampah organik yang dibuang kesungai, kolam atau parit akan mengalami pembusukan. Untuk proses ini bakteri pembusuk memerlukan banyak O2.
Ø Terjadinya pembusukan yang berlebihan diperairan akan menyebabkan terjadinya penimbunan senyawa.
Ø DDT merupakan insektisida yang dahulu banyak digunakan petani untuk membrantas hama tanaman dan serangga penyebar penyakit lainnya.
Sifat-sifat DDT
Ø Bila masuk kedalam tubuh organisme tidak dapt di uraikan lagi
Ø Larutan dalam lemak dan dapt berpindah keorganisme lainnya melalui aliran materi dalam rantai makanan.
Ø Dapat merusak jaringan.
Ø Bila masuk ketubuh dapat menghambat proses pengapuran cangkang telur.
Ø Dapat menimbulkan kelelahan dan kejang-kejang otot.
b. Pencemaran Udara
pencemaran udara terutama disebabkan oleh pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna dari pabrik, minyak, batu bara, dan lain sebagainya. Asap rokok juga merupakan polutan, baik bagi siperokok sendiri maupun Orang-orang di sekitarnya. Gas-gas yang merupakan pencemar udara adalah CO, CO2, NO, NO2, SO, dan SO2.
c. Pencemaran Suara
Penyebabnya adalah suara yang bising terus-menerus. Gangguan yang timbul terutama pada system pendengaran yan selanjutnya dapat memengaruhi system lainnya, seperti :
Ø Perubahan tekanan darah
Ø Perubahan denyut nadi
Ø Kontraksi perut, gangguan jantung, stress, dan lain-lain.
d. Pencemaran Sosial dan budaya
Kemajuan kehidupan di kota-kota besar membawa pengaruh yang sangat cepat terhadap kehidupan dipedesaan. Peduduk pedesaan menjadi konsumtif adanya perubahan kebudayaan yang kurang baik terhadap para muda mudinya.
3. Klonasi/Kloning
Tujuan klonasi dapat dirangkum seperti tersebut dibawah ini:
Ø Memberikan anak yang baik pada pasangan yang tidak mempunyai anak.
Ø Menyediankan jaringan atau organ fetus untuk transplantasi
Ø Mengganti anak yang mati muda dengan anak yang sama cirri-cirinya
Ø Sebagai bagian dari eugenetika positif dengan membuat genotipus yang dianggap unggul sebanyak-banyaknya.
Ø Merealisasikan teori dan memuaskan rasa ingin tahu ilmiah
Ø Memperoleh sampel dengan genotipus yang sama untuk penelitian, misalnya, tentang peran relatif pengaruh lingkungan dan geneika pada genetipus manusia.
Ø Memperoleh orang dalam jumlah banyak untuk pekerjaan yang sama dengan ciri-ciri tertentu.
4. Efek Rumah Kaca
Adanya efek rumah kaca ini, sinar ultra violet yang dapat membahayakan manusia tidak akan disaring lagi oleh lapisan ozon, sehingga akan langsung menuju bumi dan selanjutnya akan diam dan bersirkulasi di bumi, begitu seterusnya.
8
Manusia dan Lingkungan
A. PENGERTIAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN
1. Pengertian Manusia
Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, dan mati, dan seterusnya, serta terkait serta berinteksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik baik itu positif maupun negative.
2. Pengertian Lingkungan
Lingkungan adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari penghidupannya, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timba balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang kompleks dan rill.
1. Pengertian Ekologi
Ekologi terdiri atas dua suku kata Yunani yaitu oikos yang berarti rumah tangga, dan logos yang berarti firman atau ilmu.
Beberapa denifisi untuk ekologi, misalnya :
Ø Ekologi ialah cabang biologi yang mempelajari hubungan timbale balik manusia dengan lingkungannya.
Ø Ekologi ialah studi ilmiah tentang interaksi yang menentukan penyebaran dan kepadatan makhluk hidup.
Ø Ekologi adalah Biologi Lingkungan.
2. Lingkungan Hidup Manusia
Dalam ekosistem terdapat komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik pada umumnya merupakan faktor lingkungan yang mempengaruhi makhluk-makhluk hidup diantaranya :
Ø Tanah
Ø Udara atau gas-gas yang membentuk atmosfer
Ø Air
Ø Cahaya
Ø Suhu
Komponen biotik diantaranya adalah :
Ø Produsen tumbuhan miliki klorofil
Ø Konsumen hewan-hewan dan manusia
Ø Pengurai adalah makhluk hidup atau organisme yang menguraikan sisa-sisa atau makhluk hidup yang sudah mati. Termasuk kelompok ini misalnya, kebanyakan bakteri dan jamur-jamur.

B. PENGARUH MANUSIA PADA ALAM LINGKUNGAN HIDUPNYA
Pada saat manusia hidup mengembara, mereka hidup dengan hasil perburuan, mencari buah-buahan serta umbi-umbian yang terdapat di hutan-hutan. Dengan bertambahnya jumlah populasi mereka, mereka mulai mengenal cara bercocok tanam yang masih sangat sederhana, yaitu dengan membuka hutan untuk di buat ladang. Selain bercocok tanam mereka mulai memelihara binatang-binatang. Akhirnya mereka hidup menetap dari hasil pengalamnya, mereka mulai dapat bercocok tanam secara lebih baik, dengan di temukannya sistern bersawah

C. SUMBER ALAM
Sumber alam dapat di golongkan kedalam dua bagian yakni :
Ø Sumber alam yang dapat deperbarui ( renewable resouches ) atau disebut pula sumber-sumber alam biotik. Yang tergolong ke dalam sumber alam ini adalah semua makhluk hidup, hutan, hewan-hewan, dan tumbuh-tumbuhan.



1. Penggunaan Sumber-sumber Alam
a. Pertanian dan Tanah
Manusia memperbaiki cara-cara bertani dan hasil panenuntk memenuhi kebutuhan bahan pangan yang selalu meningkat.
b. Hutan
Di golongkan kedalam dua golongan yakni : hutan pelindung, untuk melindungi tanah dari erosi, kehilangan humus,dan air tanah. Kedua adalah hutan penghasil atau hutan produksi, yaitu hutan yang di sengaja ditanami jenis-jenis kayu yang dapat dipungut hasilnya, misalnya hutan pinus, damar dan sebagainya.
c. Air
d. Bahan Tambang



D. PERMASALAHAN – PERMASALAHAN YANG TIMBUL
1. Masalah Erosi dan Banjir
2. Pencemaran Lingkungan
a. Pencemaran Tanah
Pupuk buatan telah menyebabkan pencemaran tanah. Bagi hewan dan manusia jumlah nitrat yang berlebihan merupakan racun. Di akibatkan sianosis pada anak-anak, yaitu timbulnya kesulitan pernapasan karena terganggunya peranan hemoglobin dalam pengikatan oksigen.
b. Pencemaran Air
Pembuangan limbah pabrik, terkena pestisida, herbisida, dan insektisida yang di gunakan manusia dalam pertanian dan sebagainya.
c. Pencemaran Udara
Dari beragam aktivitas manusia baik sehari-hari ataupun dalam produksi dan penggunaan kendaraan bermotor.
d. Pencemaran Suara
Kebisingan yang terjadi dari berbagai jenis suara yang dikeluarkan mesin-mesin atau kendaraan-kendaraan yang jumlahnya semakin meningkat secara tidak terkontrol.
3. Kehutanan
Hutan di Indonesia berfungsi sebagai paru-paru dunia, karena menyerap karbon dioksida. Fungsi hutan yang lain sebagai pengatur tata air, iklim, pencegah erosi, penyuburan tanah, tempat hidup binatang-binatang dan sebagai tempat menyimpa kekayaan alam yang berupa hasil-hasil hutan.
Hasil hutan di Indonesia berupa berbagai jenis kayu, seperti kayu jati, meranti, krueng, ramin, kayu besi, cendana, rotan dan lain-lain.
Ekspor Indonesia dari hasil kehutanan pada awalnya berupa kayu gelondong (log), dengan Negara tujuan ekspor utama adalah Jepang dan Taiwan. Namun, pemerintah akhirnya melarang ekspor gelondong (kayu bulat). Pelarangan ekspor kayu gelondongan menyebabkan adanya pengolahan kayu tersebut menjadi kayu olahan. Kebijaksaan ini di ambil untuk memperoleh nilai tambah ekspor kayu. Keuntungan dari pengolahan itu lebih banyak dan juga tercipta lapangan kerja baru.
Usaha-usaha yang di lakukan pemerintah untuk meningkatkan produksi hutan antara lain :
1. Melarang penebangan kayu tanpa izin dari pemerintah (departemen Kehutanan )
2. Mencabut izin pengusaha HPH yang melanggar peraturan,
3. Menebang hutan secara selektif,
4. Melakukan peremajaan tanaman,
5. Melakukan rehabilitasi dan reboisasi areal hutan yang rusak, dan



E. IPTEK DAN KELESTARIAN HIDUP
1. pandangan Baru Terhadap Lingkungan
Kerusakan lingkungan oleh aktivitas manusia yang makin meningkat, antara lain tercemarnya lingkungan oleh pestisida serta limbah industry dan transportasi, rusaknya habitat tumbuhan dan hewan langka serta menurunnya nilai estetika alam. Dengan meningkatnya atmosfer bumi sebagai akibat tidak terkendalinya efek rumah kaca. Pemanasan global pada tiga decade akhir abad ke-20 telah menimbulkan :
a. peningkatan suhu
b. perubahan iklim terutama curah hujan
c. peningkatan intensitas dan kualitas badai
d. kenaikan suhu serta permukaan air laut.
Para ahli menemukan lubang pada lapisan ozon di sekitar antartika. Lubang tersebut semakin besar dari tahun ke tahun, sehingga sinar ultra-violet yang berbahaya bagi kehidupan makhluk di bumi semakin banyak masuk ke troposfer.
2. Dampak Perkembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, serta Perubahan Sosial Ekonomi Terhadap Masalah Lingkungan Hidup
Para petani mungkin sangat terbantu oleh kemajuan teknologi seperti traktor, alat penyemprotan dan penyiraman tanaman, dan berbagai jenis pestisida yang cukup ampuh untuk membrantas hama. Namun di sisi lain penggunaan pestisida yang berlebihan juga menjadi ancaman bagi keberlangsungan hidup suatu ekosistem. Bahwa perkembangan dan penerapan Iptek tidak selalu membawa dampak positif, namun juga dampak negatif.
a. Dampak Positif bagi Lingkungan Hidup
Bidang industri :
1. Diperluasnya lapangan kerja dengan berdirinya industry atau pabrik baru.
2. Perkembangan industry bertambah baik, misalnya dengan penelitian dan pengembangan di bidang industry transportasi, elektronika, dan industry rekayasa.
3. Berkembangnya tanaman sebagai bahan baku industry ( kapas untuk industry tekstil, kayu sengon, dan pinus untuk industry kertas ).
4. Di ciptakannya mesin daur ulang, sehingga sampah sebagai sumber pencemaran lingkungan dapat di kurangi.
5. Peningkatan industri ekspor migas dan nonmigas.
6. Memperoleh devisa dari idustri pariwisata.
Bidang Pertanian :
1. bertambahnya varietas baru dan unggul
2. peningkatan hasil produksi pertanian
3. dikenal dan dipakainya alat-alat pertanian modern
4. dikenalnya system pemupukan dan obat-obat hama
5. pembrantasan hama dengan pesawat terbang diperkebunan.
b. Dampak Negatif bagi Lingkungan Hidup
Bidang lingkungan alam :
a. lahan pertanian, perkebunan, peternakan dan kehutanan semakin sempit karena dibangun banyak perumahan.
b. rusaknya lingkungan alam, karena di bangunnya industry atau pabrik.
c. terjadinya banjir dan erosi karena penebangan hutan tidak terkendali. (al: illegal loging).
d. untuk pemenuhan kebutuhan primer dan sekundernya manusia mengeksploitasi alam.
e. pemupukan yang berlebihan mengakibatkan pencemaran tanah.
f. penyemprotan pestisida berimbas makhluk hidup yang lain terkena racun tahan lama yang dapat menyebar dalam rantai makanan ke ekosistemnya sehingga dapat memengaruhi mata rantai makhluk hidup yang memakannya.
g. terjadinya pencemaran udara akibat pembakaran huta yang menghasilkan CO2 dan CO.
h. terjadinya pencemaran air dari buangan limbah industry.
i. terjadinya pencemaran udara dari asap-asap industry, mobil dan kendaraan bermotor.



F. MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA
Kecerdasan bukan hanya berkaitan dengan intelektual rasional serta logika semata, akan tetapi berhubungan pula dengan aspek emosional, spiritual, sosial, dan kinestik. Howard Gardner (1995) menjelaskan padangannya tentang inteligensi yang membaginya menjadi delapan kategori, yaitu bidang linguistic, logika/ matematik, music, ruang ( spatial ), interpersonal, intrapersonal, fisik/kinestik,dan naturalistic. Gagasan Gardner ini dapat di pandang sebagai cikal baka adanya pengakuan terhadap multiple intelligent.
Evolusi dan perkembangan kecerdasan ini manusia erat kaitannya dengan hubungan manusia (stimulus maupun respon) terhadap lingkungan, baik hubungannya terhadap lingkungan alam, lingkungan budaya, maupun lingkungan sosial.
Peluang dan tatangan lingkungan membuat manusia terus-menerus belajar dengan harapan mampu meresponsnya kearah yang lebih bermakna. Lingkungan yang di maksud adalah segala sesuatu yang ada di sekeliling manusia yang berpengaruh pada kehidupan (Otto Sumarwoto, 1985).
Masyarakat “ sederhana” yang tertutup dalam merespons lingkungan biasanya lebih bersifat kolektif, emosional dan motorik, terkait dengan hal mistik, kudus atau suci, lebih menekankan pada kecerdasan sosial, emosional dan spiritual, berbeda dengan masyarakat terbuka dengan “maju” yang lebih berfikir kausalitas, logis, dan kritis. Dua kecerdasan masyarakat tersebut perlu di kembangkan agar terwujudnya kearifan manusia terhadap lingkungan, artinya di samping kecerdasan logis rasional, perlu pula dikembangkan kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, dan kecerdasan emosional – spiritual.
Gazzaniga, Perry, Le Doux, Festinger : 1985, menyatakan bahwa :
· Setiap anak memiliki 100-200 miliar sel otak yang siap mengembangkan beberapa triliun informasi
· 7 bulan kandungan bereaksi terhadap rangsangan bunyi
· Baru lahir menunjukkan reaksi emosi
· Otak berkembang dan menyimpan setiap rangsangan
· Volume otak = Ketika lahir ± 350 gram
3 bulan ± 500 gram
9 bulan ± 750 gram
1,5 tahun ± 950 gram
Orang dewasa ± 1300 gram
· Sel otak tidak bertambah tetapi mempunyai pikiran untuk bercabang dan membuat ranting
· Bila dipakai cabang dan ranting itu semakin rimbun, bila tidak dipakai akan mati
· Pertumbuhan otak juga bergantung gizi
· Tergantung bagaimana otak di program ( rangsangan ) : sentuhan, pelukan, gendongan.
Wajar apabila dalam proses perkembangannya individu sangat perlu perhatian lingknungan sejak berada dalam kandungan,harus disusui selama dua tahun, harus dipenuhi gizi pada masa balita, cara pengasuhan orang tua(keluarga) terhadap anak, serta pemilihan teman dan kelompok sebaya sangat menentukan
karakter anak ketika dewasa, bahkan banyak contoh menunjukkan orang-orang yang biasa melakukan aktivitas berpikir ketika manghentikan aktivitasnya menyebabkan orang cepat terserang pikun.perkembangan multi kecerdasan individu sangat di tentukan oleh lingkungan keluarga , lingkungan pengasuhan , lingkungan pertemanan , lingkungan sekolah, lingkungan kerja (profesi), lingkungan organisasi, lingkungan keagamaan, lingkungan informasi dan sebagainya.
Sebagai makhluk alam manusia tetap tunduk pada hukum-hukum perubahan, pertumbuhan, dan kerusakan. Makhluk sosial manusia tunduk pada hukum interaksi dan komunikasi sosial serta interdependensi dengan yang lain dan sebagai makhluk budaya manusia tunduk pada hukum adanya kemampuan kreasi serta keterbatasan insani. Kesadaran manusia terhadap kaidah-kaidah tersebut sangat penting dalam menghadapi peluang dan tantangan yang multidimensional agar menyikapi lingkungan dengan kesadaran dan penuh kehatian-hatian, karena dengan cara itulah akan menentuka harkat, martabat, harga diri, dan kelangsungan hidupnya.
Sebagai makhluk berbudaya yang mampu membaca dan belajar, manusia bukan hanya sebagai makhluk yang di tentukan dan dipengaruhi lingkungan, akan tetapi dia mampu menyesuaikan diri, memengaruhi, mengatur , dan mengolah lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dan membaca diri dan lingkungannya, bukan hanya sekadar learning to know, akan tetapi melakukan aktivitas pembelajaran untuk learning to learn further more (bahkan UNESCO: 1999, mendeklarasikan empat pilar di tambahkan learning to do, learning to be, dan learning to life together).
Evolusi kecerdasan, evolusi teknologi serta tahap peradaban berkembang terus sejalan dengan daya jelajah manusia. Beberapa paham tentang hubungan manusia dengan lingkungan ini muncul, seperti :
1. Paham Kosmogini, yaitu paham yang menyatakan bahwa manusia harus menyesuaikan diri dengan alam karena alam sendiri yang mengetahui paling baik.
2. Paham Determinisme, yaitu paham yang menyatakan bahwa perkembangan manusia sangat di tentukan oleh alam lingkungannya. Friedrich Ratzel (1844-1904) dengan teori Antropogeographie yang mengatakan bahwa manusia dengan kehidupannya, populasi manusia dengan kebudayaannya, populasi manusia dengan kebudayaannya tergantung pada kondisi alam. Elsworth Huntington dalam bukunya Priciple Of Human Geography menyatakan bahwa iklim sangat menentukan perkembangan kebudayaan manusia, termasuk seni, agama, pemerintahan, serta segi kebudayaan lain sangat di tentukan oleh iklim setempat. Oleh karena itu, pahamnya di sebut determinisme iklim.
3. Paham Posibilisme yang menyatakan bahwa alam bukan merupakan faktor yang menentukan melainkan menjadi faktor pengontrol, peluang atau kemungkinan tejadinya kegiatan dan kebudayaan manusia.
4. Paham Optimisme Teknologi. Paha mini berasal dari pemikiran “ man ecological dominant concept” yang berarti manusia merupakan faktor dominan terhadap lingkungan.
5. Paham Ketuhanan, sesuai dengan keyakinan agama, bahwa manusia dan alam semesta di ciptakan oleh Tuhan, manusia bukan penguasa alam, akan tetapi hanya sekadar khalifah, pembawa amanat di muka bumi.
Ragam paham tentang pandangan manusia terhadap alam ini masih terus berkembang dan dipegang oleh kelompok masyarakat tertentu.
Hasil penelitian satelit NASA tentang wilayah Negara di dunia yang menjadi paru-paru dunia, yaitu wilayah yang memberikan konstribusi yang paling besar untuk menjaga keseimbangan udara dan menetralisasi racun-racun di udara. Data yang di tampilkan adalah sebagai berikut :
· Hasil kompilasi patauan satelit TERRA dan AQUA milik NASA selama tahun 2002 memperlihatkan kondisi metabolism planet bumi hasil proses fotosintesis.
· Wilayah kepulauan Indonesia dan hutan Amazon di Amerika Latin adalah paru-paru dunia, mampu menyerap gas karbin dioksida ( CO2 ) sampai 2,5 kg permeter kubik per tahun.
· Gas CO2 ini kemudian dikonversikan menjadi gas oksigen yang di hirup oleh makhluk hidup di dunia.
· Indonesia, Brazilia, Afrika Tengah adalah wilayah pembentukan awan paling aktif dan sebagai pusat iklim global makro.
· Kerusakan lingkungan di wilayah-wilayah tersebut dapat menggangu iklim global/makro.
· Indonesia lebih dari Brazilia dan Afrika Tengah, karena memiliki kondisi laut luas dan dangkal seperti Matahari berlimpah, sehingga konveksi air laut lebih aktif.
Posisi Indonesia yang sangat berperan memengaruhi iklim global/makro seperti itu seharusnya merupakan posisi tawar yang tiada taranya, baik dari segi militer, ekonomi, dan pengembangan budaya.
David L. Sill, menyatakan bahwa problema lingkungan itu ada 5, yaitu :
1. Prejude (purbasangka)
2. Peace (perdamaian)
3. Population (penduduk)
4. Poverty (kemiskinan)
5. Pollution (pencemaran)
Persoalan purbasangka sering membuat lingkungan tidak aman dan nyaman, karena dapat menimbulkan sikap iri, kecemburuan sosial, memperlemah solidaritas, dan tentu menimbulkan berfikir negative yang dapat mendorong perilaku destruktif. Sikap prejudice ini akan mendorong pulatindakan anarki dan dapat menimbulkan peperangan, baik antara kelompok masyarakat maupun bangsa, sehingga hilangnya perdamaian (peace). Persoalan sosial ini lebih diperparah tatkala daya dukung ruang dan jasa tidak sebanding dengan jumlah dan pertumbuhan penduduk, oleh karena itu persoalan kependudukan (population) baik dalam kuantitas, kualitas, penyebaran, dan pertumbuhannya selalu menjadi perhatian Negara kita, karena setiap penambahan jumlah penduduk membutuhkan daya dukung lingkungan, membutuhkan kesempatan kerja dan usaha, membutuhkan peningkatan layanan pendidikan dan kesehatan dan sebagainya. Sementara ruang tidak bertambah, bahkan lahan produksi (khususnya pertanian) tergusur untuk kepentingan sarana lain yang di butuhkan untuk kepentingan penduduk itu sendiri. Ketika daya dukung lingkungan ( ruang dan jasa ) tidak sepadan dengan laju pertambahan penduduk, maka akibatnya akan menimbulkan kemiskinan. Persoalan kemiskinan baik structural karena kekurangan faktor daya dukung tadi apalagi kemiskinan mental karena faktor sikap individu, sering merupakn siklus ( benang kusut ) yang menghadirkan dan mewariskan kemiskinan berikutnya, dan jawaban terakhir dari pertanyaan mengapa seseorang miskin, karena penduduknya padat yang hidup dalam ketegangan sosial akibat prejudice warganya, diperparah dengan lingkungan yang kumuh, sanitasi tidak sehat, udara yang pengap, suara yang bising, airnya kotor melengkapi problema sosial dan budaya yang di ungkap oleh David L. Siil. Dan kondisi seperti itu merupakan potret kehidupan di kota-kota (pinggiran kota) besar di Indonesia, khususnya di pulau Jawa.
Bagaimana cara meningkatkan tarap hidup manusia dalam lingkungan sosialnya ? Ada beberapa teori yang berbeda untuk memulai dari mana menyelesaikan problema sosial tersebut, teori-teori tersebut adalah :
1. Teori MODERNISASI : menganggap kualitas hidup manusia ditentukan karakter mental psikologis dan sosial budayanya sendiri.
2. Teori HUMAN CAPITAL (pengembangan SDM) : mamandang bahwa lingkungan sosial tergantung pengusaan iptek warga masyarakat di samping mental, psikologis dan sosial budaya.
3. Teori DEPENDENCY (ketergantungan) : yang mengatakan bahwa keterbelakangan di sebabkan eksploitasi pihak luar, oleh karena itu lingkungan sosial harus di lakukan atas dasar kemampuan sendiri.
4. Teori DETERMINISME GEOGRAFI : yang memandang bahwa kondisi lingkungan geografis menentukan corak dan kualitas hidup masyarakat ( Sudardja Adiwikarta : 1998 )